Sumber gambar dokumen
pribadi
Metaverse adalah salah
satu teknologi Augmented & Virtual Reality dengan berkonsep dunia maya yang
mampu terhubung dan terintegrasi melalui platform media sosial. Konsep
Metaverse ini menggambarkan sebuah ekosistem digital yang lebih meluas tidak
hanya sekedar video game atau media sosial saja, namun menjangkau berbagai
konten dari hiburan hingga bisnis. Metaverse dirancang layaknya pengguna
merasakan berada di sebuah lingkungan hidup sosial sehari – hari, kita juga
dapat membeli tanah dan properti digital di sana selayakanya berada di dunia
nyata. Beberapa platform digital seperti Decentraland, Roblox dan Fornite telah
mulai mengintegrasikan fitur Metaverse ke dalam sistem mereka.
Metaverse telah
berkembang pesat dan terus bertumbuh. Hal itu disebabkan pada dunia maya yang
terus menerus saling terintegrasi dan mudah diakses oleh banyak orang di
seluruh dunia. Perkembangan yang sangat pesat ini membawa berbagai hal positif
salah satunya di bidang bisnis. Sudah lebih dari satu dekade ke belakang ini
dunia bisnis merambah ke dalam dunia digital dan memanfaatkan dunia maya
sebagai media perluasan bisnisnya, sehingga banyak bermunculan start up – start
up e-commerce.
Lalu muncul pertanyaan,
apakah pedagang kecil dan kaki lima mampu memanfaatkan Metaverse sebagai
peluang bisnis mereka?
Tentu saja, para pedagang
kecil dan kaki lima juga dapat memanfaatkan Metaverse untuk memperluas
jangkauan pasar mereka dan memperkenalkan produk atau layanan kepada konsumen
lebih luas lagi. Namun para pedagang keci dan kaki lima ini memiliki
keterbatasan teknis dan finansial, sehingga penggunaan Metaverse bisa menjadi
sulit bagi mereka.
Kabar baiknya ada
beberapa platform Metaverse yang relatif mudah digunakan, salah satunya
Decentraland, yang memungkinkan pengguna membuat toko vitual dan menciptakan
pengalaman interaktif yang unik tanpa memerlukan keterampilan khusus secara
teknis.
Namun tak semua pedagang
kecil dan kaki lima ini mampu menggunakannya dengan baik khususnya mereka yang
sudah berusia lanjut dan sulit mengikuti perkembangan teknologi. Maka, perlu
adanya sedikit bantuan atau pendampingan untuk mengelola usaha virtual mereka
dengan baik. Selain itu, biaya akses ke dalam Metaverse juga menjadi kendala
bagi mereka, seperti beberapa platform memerlukan pembayaran yang cukup besar
untuk membeli item seperti tanah virtual atau properti, turut serta biaya
pemeliharaan bulanan atau tahunan agar pengalaman interaktif tercipta lebih
kompleks.
Meskipun melihat beberapa
tantangan yang harus dihadapi oleh para pedagang kecil dan kaki lima ini cukup
besar, namun potensi keuntungan dalam memanfaatkan Metaverse ini juga cukup
besar. Dalam dunia bisnis haruslah mempertimbangkan secara baik keuntungan
ataupun resikonya, dan para pedagang kecil atau kaki lima juga dapat memutuskan
apakah penggunaan Metaverse sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka.
Para pedagang kecil dan
kaki lima ini juga harus memahami regulasi serta kebijakan platform Metaverse
terkait hak cipta, privasi dan keamanan data. Dengan memahami resiko dan
keuntunggan ini, mereka dapat memanfaatkan secara maksimal Metaverse sebagai
pengambangan dan perluasan jangkauan bisnis mereka.
Penulis : Dram Renaldi, M.Kom